MANADO, SULUTBICARA.com – Pusat perbelanjaan terkena dampak pandemi COVID-19 di Kota Manado. Ada yang tutup total sementara, tutup sebagian, dan membatasi jam operasional. Hal itu dilakukan untuk membantu menekan penyebaran virus Corona dan menaati physical distancing dan social distancing yang menjadi himbauan pemerintah.
Fridolin Giroth, yang keseharian bekerja di salah satu mal di Kota menjelaskan bahwa pengusaha mal tidak ada pilihan lain menyikapi imbas corona selain PHK atau merumahkan karyawan. Yang jelas, PHK menjadi jalan terakhir pengusaha jika memang tidak sanggup lagi menahan tekanan dampak Corona.
“Jika masih sanggup menahan gempuran virus Corona maka langkah yang diambil adalah merumahkan karyawan dengan memotong gaji, tapi tidak semua pengusaha bisa melakukan itu,” ungkap Fridolin, Sabtu (13/06/2020).
Dia pun mengungkapkan isi hatinya bahwa kesehatan merupakan hal yang paling utama, namun, saat ini para pekerja di mal butuh makanan sehat dan butuh biaya.
“Bantuan pemerintah apakah cukup? Bahkan masih banyak yang tidak bergantung kebantuan tersebut. Saya dan teman-teman yang angkanya ribuan orang yang bergantung penghasilan dari aktivitas jual beli di mal. Tentu sangat berdampak dengan adanya pemotongan penghasilan, unpaid leave bahkan PHK,” jelasnya.
Dia pun berharap pemerintah mempertimbangkan kebijakan yang dapat menyelamatkan para pekerja yang bergantung pada operasional mal.
“Memang pilihan yang sulit, namun yang paling penting masyarakat dapat melakukan aktivitas dengan mengutamakan protokol kesehatan dan jika tak penting jangan ke mal. Semoga kita mendapatkan solusi yang terbaik,” paparnya.(red)
Komentar