AMURANG, SULUTBICARA.COM – Minggu, 12 Juli 2020, masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) bakal merayakan Pengucapan Syukur yang setiap tahunnya dilaksanakan sebagai rasa syukur atas berkat yang Tuhan Maha Esa berikan.
Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimasa pandemi Covid-19, harus merayakan Pengucapan Syukur berdasarkan surat edaran Bupati Minsel serta maklumat Kapolres Minsel untuk melaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan dan tidak mengundang tamu.
“Memaknai bahwa Pengucapan Syukur merupakan ekspresi iman kita atas berkat yang dianugerahkan oleh Tuhan setiap hari, sehingga ‘mengucap syukur’ tidaklah terikat pada waktu-waktu tertentu saja,” tulis Bupati Minsel, Dr Christiany Eugenia Paruntu (SE) yang kutip dari sambutan Pengucapan Syukur, Sabtu (11/07/2020).
Tetty sapaan akrab bupati cantik ini, meminta masyarakat untuk bersyukur atas segala keberhasilan pembangunan, pemerintahan dan empat opini
wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI berturut-turut serta berbagai prestasi daerah lainnya.
“Kita patut bersyukur kepada Tuhan, tidak hanya dikala senang dan penuh berkat, namun juga dimasa kesusahan dan kekurangan, karena kita percaya tak sedetikpun Tuhan meninggalkan kita, termasuk dimasa pandemi Covid-19 saat ini,” kata Bupati CEP.
Menurutnya, dimasa pandemi Covid-19 masyarakat harus mampu beradaptasi cepat, makin bijaksana menghadapi keadaan yang ada, bekerja secara cerdas, memanfaatkan sumber daya secara optimal, semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan, serta semakin taat dan berserah hanya kepada Tuhan.
“Dalam konteks demikian, mencermati situasi dan kondisi dimana sampai saat ini Kabupaten Minahasa Selatan masih belum ditetapkan sebagai wilayah aman Covid-19 oleh pemerintah, maka dengan tidak mengurangi rasa syukur kita atas
anugerah dan penyertaan Tuhan Yang Maha Esa, demi keamanan dan keselamatan bersama,” katanya.
Dirinya juga menghimbau kepada segenap komponen pemerintahan, pimpinan agama dan seluruh elemen masyarakat di Minsel agar perayaan pengucapan syukur tahun ini dilaksanakan dengan berpusat pada kegiatan ibadah di rumah masing-masing dan dengan tidak mengundang/menerima tamu, dan/atau tidak melaksanakan kegiatan silaturahmi/pelesir melalui pertemuan fisik seperti tradisi yang dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.
“Sebagai gantinya, kiranya masyarakat dapat melaksanakan silaturahmi dengan memanfaatkan fasilitas elektronik/media sosial masing-masing. Saya pun mengajak, mari kita mewujudkan rasa syukur dengan berbagi kepada sesama yang membutuhkan dan membawa persembahan syukur di gereja,” tukas Bupati murah senyum ini.
Dijelasnkanya, Pengucapan Syukur di tahun 2020 ini sangat berbeda dengan tradisi yang dirasakan pada tahun-tahun sebelumnya. Ditambahkannya, mungkin di tahun ini tidak dapat menerima tamu ataupun keluarga untuk berkunjung bersilaturahmi bersama. “Tapi sebagai umat yang percaya kita meyakini bahwa
kita telah menerima Kristus sebagai tamu yang tetap bersama kita, menjadi bagian dari keluarga kita dan untuk itulah kita semua patut bersyukur,” paparnya.
Dia pun meminta seluruh komponen untuk terus berjuang, bekerja dan berkarya
bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakyat Minahasa Selatan dan bagi kemuliaan nama Tuhan.
“Seraya menaikkan doa, semoga pandemi ini segera berakhir dan kehidupan masyarakat dapat kembali pulih. lebih dari pada itu, kita berdoa kiranya Tuhan
senantiasa menjaga, memelihara dan melindungi seluruh masyarakat kita,” ujarnya.
“Biarlah ‘mengucap syukur’ akan senantiasa menjadi karakter masyarakat kita. Dalam susah ataupun senang, apapun yang terjadi,” tambah calon Gubernur Sulut ini.
(sbc/red/hpm/*)
Komentar