AMURANG, SULUTBICARA.com – Pilkada Minahasa Selatan (Minsel) diperkirakan akan head to head antara Michaela Elsiana Paruntu dan Ventje Tuela (MEP-VT) koalisi Golkar, Demokrat, Nasdem dan PAN serta Franky Donny Wongkar dan Petra Yani Rembang (FDW-PYR) yang diusung PDIP dan Perindo.
Meski publik menyaksikan hadirnya Royke Sondakh dan Andry Haris Umboh (Roso-Harum) sebagai poros ketiga yang masuk lewat jalur perseorangan, namun persaingan memperebutkan orang nomor satu di Minsel sepertinya hanya milik MEP-VT atau FDW-PYR.
Menakar peluang MEP-VT
Jika pun menang, MEP-VT diprediksi tak akan menang mudah dalam pilkada kali ini. Meskipun Kabupaten Minsel identik dengan Tetty Paruntu (Bupati Minsel) yang memimpin hampir 10 tahun, namun kini MEP-VT menemukan lawan sepadan.
Ini ujian bagi MEP-VT, apakah sanggup mempertahankan basis konstituennya yang identik dengan Partai Golkar.
Internal Golkar telah melakukan survei, pasangan nomor urut 1 ini unggul dengan 54,6 persen berbanding 32,4 persen milik FDW-PYR. Sedangkan Roso-Harum didasar klasmen dengan 9,2 persen.
Dari konstelasi partai-partai pendukung, keadaan pun masih dinamis karena didukung partai-partai yang memiliki basis suara yang besar di DPRD.
Mengukur kans FDW-PYR
Pasangan yang diusung PDIP dan Perindo ini punya peluang yang sama untuk menang di Pilkada Minsel 2020.
Selain faktor figur FDW yang notabene petahana, sokongan PDIP dan Perindo sebagai dua partai besar di belakangnya juga tak dapat dinafikan.
Di sisi lain, PDIP juga bukan partai kemarin sore. Berhasil mengangkat ODSK sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut 2015 membuktikan bahwa mesin partai besutan Megawati Soekarnoputri itu dapat jadi penantang serius Golkar Cs di Minsel.
Mengalahkan Golkar di kandangnya, Minsel, dapat menjadi milestone tersendiri bagi PDIP maupun Perindo yang mengusung paslon nomor urut 3 ini.
Hasil survei dari IMS berhasil menempatkan FDW-PYR diperingkat pertama dengan 57 persen. Sedangkan MEP-VT meraih 35 persen, disusul Roso-Harum dengan 8 persen.
(sbc)
Komentar