Astaga! PAHAM Mulai Panik, Survei Indo Barometer Dinilai Tidak Ilmiah

Uncategorized514 Dilihat

MANADO, SULUTBICARA.comDua lembaga survei nasional, Rabu (02/12/2020) mengeluarkan hasil survei. Indo Barometer dalam surveinya menempatkan elektabilitas pasangan Paula Runtuwene (PAHAM) meraih 39,5 persen dan peringkat kedua 27,3 persen, peringkat ketiga 20,3 persen, dan peringkat terakhir 8,0 persen, tanpa menyebutkan siapa paslon peringkat kedua hingga terakhir.

Sedangkan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, merilis hasil penelitian mereka untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulawesi Utara.

Dari hasil survei yang ditemukan LSI, dari empat pasangan yang bertarung untuk memperebutkan kursi Walikota dan Wakil Walikota Manado ada tiga pasangan calon berpotensi untuk menang.

”Untuk Mor Dominus Bastiaan-Hanny Joost Pajouw, PAHAM dan AA-RS dukungannya sangat ketat perbedaannya,” tutur narasumber LSI Adji Al Faraby di Swiss-Belhotel Maleosan Manado, Rabu (02/12/2020).

Dengan persaingan yang demikian ketat itu, menurutnya, LSI tidak bisa menyimpulkan siapa yang teratas dari hasil survei tersebut.

“Karena ketatnya persaingan untuk ketiga paslon ini, kami tidak bisa menyimpulkan, karena dari survey dan data statistik ketiga calon ini sangat ketat, jadi ketiganya mempunyai peluang untuk menang pada pemilihan 9 Desember nanti,” ungkap Faraby.

Sementara itu, Pengamat Politik Sulawesi Utara, Stefanus Sampe PhD, mengatakan kalau dirinya mengikuti betul perkembangan kontestasi di Manado, bahkan sebelum mengerucut menjadi empat pasangan kandidat.

Karena itulah, Sampe merasa terkejut melihat hasil survei Indo Barometer yang dirilis hari ini dan menyebut kalau Pasangan PAHAM unggul di Pilwako Manado.

“Pasalnya, tidak ada peristiwa berarti yang menimpa salah satu kubu kontestan yang memungkinkannya turun drastis atau naik drasts elektabilitasnya,” kata dosen FISIPOL Unsrat ini.

Sampe juga mengungkapkan fakta lain yang mengejutkan. Dirinya menduga ada kepanikan dari paslon PAHAM yang selama ini mengandalkan aparatur pemerintahan di bawah kepemimpinan Vecky Lumentut.

“Indikator survei Indo Barometer seperti tidak ilmiah. Indikatornya hanya berdasarkan jargon PAHAM? Itu kan tidak rasional,” terang Sampe seraya membandingkan survei Indo Barometer dan LSI Denny JA.

(jnp)