Oknum Kepala Daerah Diduga Jadi ‘Cukong’, KPK Diminta Terlibat di Pilrek Unsrat

MANADO, SULUTBICARA.com

Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) periode 2022-2026 yang dilakukan oleh Senat berujung kegaduhan. 72  anggota Senat telah memilih calon rektor Unsrat pada 20 April 2022, lalu.

Hasilnya, tiga nama kandidat dinyatakan lolos tiga besar dengan perolehan suara, masing-masing, Ir Dedie Tooy MSi PhD memperoleh suara terbanyak dengan 29 suara, Prof Dr Ir Fabian Manoppo MAgr dengan 13 suara dan Prof Dr Ir Grevo Gerung MSc memperoleh 11 suara.

Ketiga nama tersebut, akan ditetapkan sebagai calon rektor untuk selanjutkan dipilih oleh Menteri Pendidikan, Kebudyaan, Riset dan Teknologi (Medikbudristek), Nadiem Makariem.

Setelah pemilihan digelar, mencuat ke publik adanya dugaan salah satu calon menggunakan cukong (sponsor) untuk mengongkosi transaski suara dengan sejumlah oknum senat Unsrat.

Dugaan ini mencuat setelah beberapa foto pertemuan yang di gelar di beberapa hotel mewah di Sulut antara salah satu kepala daerah di Sulut dan beberapa oknum anggota senat Unsrat.

Santernya dugaan politik uang di balik Pilrek tersebut, menjadi sorotan beberapa civitas Unsrat. Mereka meminta agar senat Unsrat segera membentuk tim pencari fakta untuk membuktikan apakah benar ada praktik money politik.

“Kampus Merdekaharus benar-benar merdeka dari kungkungan kelompok politik. Jangan karena birahi kekuasaan, lalu segala macam skandal dilakukan. Aksi tipu-tipu dianggap biasa,” tulis alumni Unsrat Amas Mahmud dikutip dari postingan Facebooknya.

“KPK bersama penegak hukum harus memeriksa proses pemilihan rektor Unsrat periode 2022-2026. Ketua Senat juga harus bertindak cepat dan tidak boleh membiarkan informasi ini berkembang liar. Segera bentuk Tim Independen untuk membuktikan kebenaran informasi ini,” terang beberapa civitas yang meminta nama mereka tidak diberitakan.

Hingga berita ini diterbitkan, baik Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Kumaat MSc DEA, Ketua Senat Unsrat Prof Dr Paulus Kindangen SE SU MA, Dekan Fakultas Pertanian Unsrat Ir Dedie Tooy MSi PhD belum merespon terkait kebenaran informasi tersebut.

(sbc/*)

Komentar