Bantu Daerah Terpencil di Sulut, Polimdo-PLN Kerja Sama Optimalkan Energi Terbarukan

Nasional601 Dilihat

MANADO, SULUTBICARA.com

Politeknik Negeri Manado (Polimdo) bersama PT PLN Nusantara Power Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Minahasa (UPDK Minahasa) menjalin kerja sama terkait optimalisasi energi terbarukan yang ditujukan pada daerah-daerah terpencil di kepulauan Sulawesi Utara sekaligus pengembangan Grid System Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo MBA melalui Wakil Direktur Bidang Akademik, Dr Tineke Saroinsong SST MEng menjelaskan ada lima bidang akan menjadi fokus pihaknya bersama PLN.

“Diantaranya, optimalisasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang telah beroperasi secara hybrid di pulau Tahuna pada sistem Sangihe. Kolaborasi Capstone Project untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik dengan menggunakan potensi energi terbarukan di pulau Siladen,” ujar Saroinsong, (07/02/2023).

Selain itu, pihaknya bersama PLN akan melakukan uprating pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Tonsea Lama dan Tanggari melalui rehabilitasi pola aliran pada Daerah Aliran Sungai Tondano, pelebaran waduk untuk peningkatan asupan bendungan, dan retrofitting rak mesin pembersih.

“Serta akan dilaksanakan pemanfaatan debit air outflow  PLTA (sisi tailrace) untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH); dan re-dieselisasi dengan menggunakan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil CPO) atau minyak nabati (Pure Palm Oil PPO) sebagai bahan baku kearifan lokal Sulawesi Utara,” ungkapnya.

Dikatanya kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepakatan yang telah ditandatangani pada 26 Oktober 2022 antara Direktur Politeknik Negeri Manado dan Manager PLN UPDK Minahasa mengenai peningkatan keterampilan energi terbarukan (Renewable Energy Skills Development RESD).

Sementara itu, Manajer PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa, Andreas Arthur menyampaikan kerja sama dengan Polimdo, guna mendukung target pemerintah Indonesia dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060 yang diselaraskan dengan peningkatan kemampuan sumber daya yang mumpuni dalam mengembangkan dan mengelola pembangkit energi baru terbarukan.

“Pengembangan dan optimalisasi pembangkit energi terbarukan ini juga merupakan langkah nyata PLN dalam menjawab persoalan global, guna wujudkan Indonesia yang bersih dan mandiri energi. Sehingga meningkatkan kapasitas ketahanan energi nasional sesuai dengan prinsip environmental and social governance (ESG),” tutur Andreas Arthur.

Menindaklanjuti kerjasama antara Politeknik Negeri Manado dan PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa tersebut, dilakukan pengambilan data-data teknis terkait langgam beban pelanggan, pola operasi pembangkit existing, potensi pembangkit energi terbarukan di daerah terpencil, potensi pengembangan sistem hybrid, serta peluang studi ekskursi pada sistem kelistrikan baik domestik maupun mancanegara.

Sementara itu, mewakili konsorsium pelaksana proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) yang didukung oleh Pemerintah Swiss, Hugo Sager memaparkan, energi terbarukan merupakan bidang studi baru yang telah diluncurkan oleh Politeknik Negeri Manado pada akhir tahun 2021 dengan dukungan Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs SECO. Program Diploma 4 Spesialisasi 1 Tahun (Semester 7 dan 8).

“Energi terbarukan bidang Solar, Hydro, dan Hybrid kini dibuka setiap tahun di Politeknik Negeri Manado untuk publik dan peminat bidang energi terbarukan yang sudah memiliki Diploma 3 bidang teknik (teknik mesin, teknik sipil, teknik elektro),” kata Hugo.

Menurutnya, dengan dukungan hibah peralatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan penguatan kapasitas dosen, pihaknya berharap Politeknik Negeri Manado dapat berkontribusi meningkatkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang PLTS dan PLTA di Provinsi Maluku Utara dan sekitarnya.

“Proyek RESD juga mendukung empat politeknik lainnya di Indonesia yaitu Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Cepu, Politeknik Negeri Bali, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang,” tambah Hugo.

(bil/*)