Electrifying Agriculture, Cara PLN Tumbuhkan Sektor Perikanan di Sulteng

Nasional560 Dilihat

MANADO, SULUTBICARA.com

Potensi pengembangan sektor perikanan khususnya tambak udang di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) diproyeksikan terus berkembang. Terlebih pemanfaatan lahan potensial seluas 42.095 Ha baru mencapai 25 persen hingga saat ini.

Sesuai dengan penetapan pemerintah pusat, Sulawesi Tengah ditugaskan untuk dapat memproduksi udang dengan total 35 ribu ton untuk setiap tahunnya.

Hal tersebut diungkapkan pula oleh Rusdy Mastura selaku Gubernur Sulawesi Tengah di tengah kegiatan Focus Group Discusion (FGD) dengan tema “Urgensi Kebutuhan Listrik Bagi Perkembangan Industri Yang Dapat Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Hidup di Provinsi Sulawesi Tengah” yang dilaksanakan di Kota Palu (01/02/2023).

“Sesuai Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional, pemerintah daerah berharap kolaborasi seluruh lini dapat berjalan dengan lancar, salah satunya PLN dalam memasok listrik,” ungkap Rusdy.

Rusdy melanjutkan arah kebijakan sektor kelautan dan perikanan di Sulawesi Tengah mengacu pada komitmen Strategi Ekonomi Biru yang mengoptimalkan dan memperkuat industrialisasi perikanan budidaya serta membangkitkan produksi perikanan tangkap sesuai potensi lestari.

“Tahun 2023 dan selanjutnya Sulawesi Tengah akan terus berkolaborasi bersama dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembudidaya, pengolah, pemasar hasil perikanan, dalam penyerapan tenaga kerja, serta meningkatkan devisa negara,” tambah Rusdy.

PT PLN (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak dalam hal kelistrikan membuka peluang pengembangan sektor perikanan terlebih khusus potensi tambak-tambak udang melalui program Electrifying Agriculture.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, J.A Ari Dartomo menyebutkan bahwa program Electrifying Agriculture sendiri merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional usaha melalui pemanfaatan listrik dan teknologi modern di sektor pertanian, peternakan dan perikanan.

“PLN selalu siap dalam memajukan berbagai potensi untuk kemajuan bersama. Melalui Electrifying Agriculture, pelanggan dapat memanfaatkan teknologi modern berbasis energi listrik untuk mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional mereka, sehingga kesejahteraan akan meningkat,” ucap Dartomo.

Sepanjang tahun 2021 hingga 2022 program Electrifying Agriculture di Sulawesi Tengah telah dimanfaatkan oleh 134 pelanggan. Untuk tahun berikutnya secara umum potensi kebutuhan listrik dalam sektor perikanan Provinsi Sulawesi Tengah juga diproyeksikan mencapai 549.000 VA.

Menyikapi hal tersebut, Dartomo menyampaikan bahwa PLN selalu siap dalam mendukung pertumbuhan sektor perikanan melalui pasokan listrik yang andal.

“Untuk daya mampu saat ini ada pada sistem sulteng sebesar 297,7 MW, dengan beban puncak sebesar 265,9 MW dan cadangan daya ada pada angka 30,8 MW. PLN siap untuk memasok seluruh kebutuhan pelanggan dengan listrik yang andal,” pungkas Dartomo.

(sbc)

Komentar