Satelit Mata-mata Korut Jatuh ke Lautan

Nasional1356 Dilihat

PYONGYANG – Korea Utara (Korut) mengakui kegagalan peluncuran satelit mata-mata militer yang dilakukannya pada Rabu (31/5) pagi waktu setempat. Satelit mata-mata buatan Pyongyang itu disebut jatuh ke lautan segera setelah ‘insiden’ dilaporkan terjadi usai satelit diluncurkan ke orbit luar angkasa.

Seperti dilansir AFP, Rabu (31/5/2023), otoritas luar angkasa Korut mengumumkan peluncuran satelit mata-mata militer bernama ‘Malligyong-1’ melalui kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).

“Meluncurkan satelit mata-mata militer, ‘Malligyong-1’, yang dipasang pada roket pembawa tipe baru, ‘Chollima-1’, di Lapangan Peluncuran Satelit Sohae di Distrik Cholsan, Provinsi Phyongan Utara pada pukul 06.27 waktu setempat, pada 31 Mei,” sebut KCNA dalam laporannya.

Diakui oleh KCNA dalam laporannya bahwa roket yang membawa satelit mata-mata itu gagal mencapai orbit dan terjatuh ke lautan ‘setelah kehilangan daya dorong akibat awal abnormal dari mesin tahap kedua setelah pemisahan tahap pertama selama peluncuran normal’.

“Otoritas terkait akan menyelidiki secara menyeluruh kerusakan serius yang terungkap dalam peluncuran satelit, mengambil langkah-langkah ilmiah dan teknologi yang mendesak untuk mengatasinya dan melakukan peluncuran kedua secepat mungkin,” tegas KCNA dalam laporannya.

Militer Korea Selatan (Korsel) mendeteksi peluncuran satelit Korut, yang dilaporkan menghilang dari radar lebih awal dan jatuh ke lautan karena peluncuran yang tidak normal.

Pyongyang tidak memiliki satelit yang beroperasi dengan baik di luar angkasa, dan pemimpin Korut Kim Jong Un telah menjadikan pengembangan satelit mata-mata militer sebagai prioritas utama rezimnya, dengan secara pribadi mengawasi beberapa persiapan peluncuran.

Pada Selasa (30/5) waktu setempat, Korut mengonfirmasi rencana peluncuran ‘satelit mata-mata militer No 1’ sebelum 11 Juni, setelah memberitahu Jepang, negara tetangganya, soal rencana itu sehari sebelumnya.

Disebutkan Pyongyang bahwa satelit mata-mata buatannya akan ‘sangat diperlukan untuk melacak, memantau… dan mengatasi secara langsung tindakan militer berbahaya AS dan pasukan pengikutnya’.

Peluncuran satelit pada Rabu (31/5) merupakan yang kelima yang dilakukan Korut sejak tahun 1998, di mana tiga di antaranya juga mengalami kegagalan dan dua peluncuran berhasil membawa satelit ke orbit luar angkasa, namun sinyal dari peluncuran itu tidak pernah terdeteksi yang mengindikasikan adanya malfungsi.

(wan)

Komentar