MANADO – Rektor Unsrat Prof Dr Ir Berty OA Sompie MEng IPU dinilai salah langkah melantik Prof Dr dr Nova Hellen Kapantow DAN MSc SpGK sebagai Dekan Fakultas Kedokteran. Langkah itu membuat preseden buruk dalam dunia pendidikan.
“Di depan kita memberikan contoh, suri teladan. Itu yang mau kita tanamkan dalam diri anak-anak kita,” kata Dosen Fakultas Kedokteran Unsrat Dr dr Theresia Kaunang SpKJ(K), Kamis (10/08/2023).
Dokter Keke sapaan akrabnya mengatakan kebijakan itu bukan soal siapa yang terpiliha menjadi dekan. Namun, semangat pendidikan yang diajarkan Rektor Unsrat kepada mahasiswanya di kampus kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara tersebut.
“Bukan siapa yang terpilih, bukan ke sana. Tapi, di dunia pendidikan kita itu mengenal atau berupaya untuk menjalankan falsafah pendidikannya Ki Hajar Dewantara dan Sam Ratulangi,” ujarnya
Dia mengatakan dunia pendidikan merupakan harapan bangsa untuk mengubah sistem politik yang salah jalur. Dia menilai harapan perubahan bakal hilang jika rektor menabrak aturan dan statuta.
“Kalau dari muda mereka sudah kita ajarkan untuk aturan apapun bisa diubah untuk mengakomodir keinginan kita, nanti rusak dong moral kita ini,” tuturnya.
Hasil pemilihan Dekan Fakultas Kedokteran Unsrat periode 2023-2027 juga dinilai bertentangan dengan haluan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul.
Atas dasar itu, dirinya melayangkan gugatan di ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Manado. Rektor diminta tarik kebijakan tersebut. Menurut dia, hasil pemilihan tidak bisa melanggara statuta.
“Rektor tidak boleh memberikan preseden buruk untuk mahasiswanya. Mau jadi apa Fakultas Kedokteran Unsrat jika menabrak aturan? Unsrat harus memperlihatkan instegritasnya,” paparnya.
“Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa,” tutup Dokter Keke mengutip ayat Alkitab yang terdapat di Yakobus 4:17 TB.
(bil)
