PLN Suplai Listrik 36 MVA ke Industri Mining di Gorontalo

Daerah843 Dilihat

MANADO – PT PLN (Persero) siap memasok kebutuhan listrik di sektor industri, khususnya industri hilirisasi mineral untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan menaikkan nilai tambah.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) antara PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) dengan PT Gorontalo Sejahtera Mining dengan daya sebesar 36 Mega Volt Ampere (MVA) di Jakarta (24/08/2023).

Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga yang turut menyaksikan proses penandatanganan PJBTL mengucapkan apresiasinya terhadap pihak PLN dan PT Gorontalo Sejahtera Mining. Menurutnya, hal tersebut secara tidak langsung dapat memberikan nilai positif terhadap masyarakat Pohuwato.

“Listrik yang andal serta kehadiran PT GSM dapat memberikan dampak nilai positif, terhadap investasi dan perputaran ekonomi daerah,” ujar Saipul.

Boyke Poerbaya Abidin selaku Direktur Utama PT Gorontalo Sejahtera Mining mengungkapkan bahwa industri yang dibangun di Gorontalo ini merupakan salah satu cabang industri mining yang besar di mana membutuhkan listrik sebagai support utama.

“Melalui listrik dari PLN kami harap akan dapat mendorong operasional perusahaan lebih baik lagi, terima kasih semoga sinergi ini akan terus berjalan selaras untuk kebaikan seluruh pihak,”ungkap Boyke.

PT Gorontalo Sejahtera Mining sendiri merupakan Pani Gold Project di Gorontalo yang berpotensi menghasilkan 275,8 juta ton dengan kadar 0,75 gram per ton emas yang mengandung 6,63 juta ounces emas.

Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Enterprise PLN, Nayusrizal menjelaskan melalui sinergi pemenuhan kebutuhan listrik bagi PT Gorontalo Sejahtera Mining ini, PLN berkomitmen untuk memastikan pasokan listrik yang cukup dan andal demi mendukung operasional dan produksi di Pani Gold Project.

“PLN berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui penandatanganan PJBTL ini yang mampu mendorong laju pertumbuhan perekonomian hingga menciptakan multiplier effect melalui kesiapan pasokan listrik untuk industri dan bisnis,” ucap Nayusrizal.

Pada kesempatan yang sama, General Manager PLN Suluttenggo J.A Ari Dartomo menyampaikan bahwa pihaknya siap untuk terus berkomitmen mendukung proyek nasional melalui hilirisasi mineral salah satunya industri mining.

“Sebagai salah satu proyek nasional, hilirisasi mineral melalui industri mining diharapkan dapat mendorong perkekonomian untuk terus melaju untuk Indonesia maju, karenanya PLN siap untuk memenuhi kebutuhan listrik para pengembang industri dengan kualitas andal dan harga yang kompetitif,” ujar Dartomo.

Optimisme PLN dalam melistriki bisnis dan industri di wilayah Gorontalo bukanlah tanpa alasan. Saat ini, lanjut Dartomo, sistem kelistrikan khusus di Sulawesi Utara dan Gorontalo telah terhubung dengan jaringan transmisi interkoneksi 150kV dengan Daya Mampu Netto 653,99 MW dan Beban Puncak tertinggi 441,57 MW. Artinya, masih terdapat 212.42 MW total cadangan daya.

“Melalui ketersediaan daya yang cukup serta kesiapan listrik yang andal PLN terus berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi. Lewat listrik PLN pelanggan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional perusahaan,” pungkas Dartomo.

(sbc)

Komentar