Lewat Perpres, Pemerintah Bantu Lulusan SMK Cari Kerja

Nasional, Sumikolah713 Dilihat

JAKARTA, SULUTBICARA.com – Lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) sedianya disiapkan untuk langsung terjun ke dunia kerja. Akan tetapi, faktanya, tingkat pengangguran tertinggi berdasarkan jenjang pendidikan merupakan lulusan SMK.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2022 menunjukkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) tamatan SMK mencapai 9,42 persen, tertinggi dibandingkan jenjang pendidikan lainnya. Adapun TPT pendidikan SD ke bawah sebesar 3,59 persen atau menjadi yang paling rendah.

Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah meluncurkan program revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi (PVPV) pada Selasa (21/2). Program tersebut diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang PVPV.

Aturan itu bertujuan mengurangi pengangguran dan mengatasi masalah kemiskinan dengan menciptakan SDM yang kompeten, produktif, dan berdaya saing di pasar global. Perpres tersebut juga untuk membuka lebih lebar peluang kerja sama dengan banyak pihak swasta untuk membantu para lulusan SMK dalam mencari kerja.

“Dengan mengucap bismillah, program revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi saya luncurkan hari ini,” kata Jokowi dalam sambutannya secara virtual dalam acara peluncuran Perpres Nomor 68 Tahun 2022 di Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, saat ini dunia sudah berubah dengan sangat cepat dan menuntut agar setiap individu bisa beradaptasi dengan cepat. Akibatnya, persaingan dalam industri kerja pun tumbuh dengan cepat.

Oleh karena itu, kata Jokowi, tanpa penguasaan keahlian, bukan tidak mungkin peluang kerja baru akan diambil oleh para pekerja dari negara lain atau digantikan oleh mesin dan robot. “Jumlah angkatan kerja Indonesia sangat besar mencapai 143,7 juta orang dan akan terus bertambah sekitar tiga juta sampai lima juta orang setiap tahunnya,” kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, Indonesia juga diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030. Jumlah penduduk usia produktif diperkirakan lebih besar mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sejumlah 297 juta jiwa.

“Bonus demografi ini harus kita manfaatkan untuk melompat menjadi negara maju sebagai jalan keluar dari jebakan negara dengan pendapatan menengah dan masuk dalam lima besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada 2045,” kata Jokowi.

Jokowi menekankan, Indonesia harus bekerja cepat, meningkatkan kualitas SDM, melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi agar lulusannya siap memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dalam negeri dan siap berkompetisi di pasar kerja global. Dalam tujuh tahun terakhir, Indonesia telah membangun infrastruktur di berbagai daerah, menciptakan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi yang baru.

“Saya ingin ruang-ruang kerja ini diisi oleh sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang memiliki keahlian, yang memiliki dedikasi, yang memiliki etos kerja yang tinggi, semangat dan cita-cita besar untuk mewujudkan kemajuan Indonesia,kata dia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan, Perpres Nomor 68 Tahun 2022 akan membuka peluang kerja sama dengan banyak pihak swasta untuk membantu para lulusan SMK mencari kerja. Hal ini lantaran para lulusan SMK sangat dekat dengan dunia usaha.

“Hari ini peluncuran Perpres 68/2022. Ini adalah payung dari kerja sama antara sekolah-sekolah dengan pihak swasta,” kata Airlangga.

Melalui kerja sama ini, pihak swasta akan mendapatkan suntikan dana dari pemerintah dalam rangka menyediakan program-program pemagangan. Ia berharap ke depan para lulusan SMK juga bisa mendapatkan peluang pekerjaan lebih banyak.

“Karena sekarang dalam pendidikannya sebagian melakukan pemagangan di industri sehingga diharapkan pada saat lulus mereka sudah langsung siap kerja,” kata Airlangga.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, pelatihan vokasi dengan perluasan kesempatan kerja diterapkan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Saat ini sudah ada pelatihan untuk calon pekerja migran Indonesia (CPMI), pelatihan berbasis kawasan, pengembangan BLK Komunitas menjadi inkubator wirausaha.

“Mulai saat ini harus lebih banyak dikembangkan kegiatan-kegiatan lain yang kolaboratif dan saling mendukung guna mencapai target yang sudah kita canangkan bersama,” kata Ida.

(rep)

Komentar