Matangkan Persiapan, 27 September SMAN 1 Manado Gelar PTM Terbatas

Headline, Sumikolah460 Dilihat

MANADO, SULUTBICARA.com – SMAN 1 Manado terus mematangkan rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sesuai aturan, Kota Manado sudah bisa menyelenggarakan PTM terbatas karena berstatus PPKM Level 3. Meski begitu protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat. 

Kepala SMAN 1 Manado, Dra Sherly Kalangi MSi mengatakan bahwa dari segi persiapan PTM terbatas, SMAN 1 Manado sudah siap semua baik kesiapan sekolah dalam menyediakan sarana dan prasarana (sarpras) penunjang protokol kesehatan.

“Siswa yang tiba di sekolah wajib memakai masker, kemudian menucucitangan di air mengalir menggunakan sabun. Sebelum masuk kelas diukur suhu tubuhnya,” kata Kalangi di ruang kerjanya, Jumat (17/09/2021).

Pemeriksaan suhu tubuh kepada siswa SMAN 1 Manado.

Menurutnya, SMAN 1 Manado sudah menyiapkan fasilitas pendukung protokol kesehatan (prokes), mulai tempat cuci tangan hingga sarana isolasi mandiri bagi siswa atau tenaga pendidik yang memiliki gangguan kesehatan.

“Keinginan peserta didik maupun orangtua murid yang menghendaki PTM bisa segera dibuka dalam waktu dekat, paling lambat 27 September 2021,” ungkap Ketua Satgas Covid-19 SMAN 1 Manado ini.

Sejumlah murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka belum lama ini.

Kalangi menyebutkan, untuk pedoman rencana PTM terbatas tidak jauh beda dari Uji Coba PTM sebelumnya diantaranya untuk sementara sekolah yang disiapkan 50 persen.

“Kami memberlakukan sistem shifting 50 persen. Yaitu kelas 10 minggu pertama, kelas 11 minggu kedua, kelas 12 minggu ketiga dan begitu seterusnya,” jelasnya.

Kalangi memastikan, siswa yang belajar di sekolah sudah disuntik vaksin dan dalam kondisi sehat untuk mengikuti PTM terbatas di sekolah. Untuk tenaga pendidik dan kependidikan, kata dia, saat ini sudah 99 persen yang disuntik vaksin.

“Kami mendukung kekebalan komunal dan mencegah virus pada siswa dan tenaga pendidik di sekolah. Dukungan orang tua juga menjadi penentu utama keberlangsungan PTM terbatas di sekolah,” katanya seraya menambahkan bahwa siswa yang kondisinya kurang sehat disarankan untuk mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah.

(sbc/*)

Komentar