Soal Cengkeh, CEP: Pemerintahan Kita Terlalu Pesimis

Headline399 Dilihat

MANADO, SULUTBICARA.com – Pasca berakhirnya debat kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) yang digelar di Hotel Mercure, Rabu (11/11/2020) kemarin, masyarakat dihebohkan dengan pernyataan Calon Gubernur Sulut nomor urut 3, Olly Dondokambey (OD) yang mengatakan bahwa cengkeh sudah bukan komoditi unggulan lagi di Sulut.

Menanggapi hal tersebut, Calon Gubernur nomor urut 1, Christiany Eugenia Paruntu (CEP) menyebut bahwa sebagai pemerintah harus memberikan solusi bukan pesemis terhadap keadaan.

“Pemimpin yang baik itu menciptakan optimisme, bukan menyalahkan masa lalu. Kita bisa mencontohi apa yang dilakukan Pak SHS yang melibatkan Bank Sulut untuk melakukan nego dengan pabrik agar dapat menaikkan harga cengkeh,” ungkap Tetty sapaan akrabnya, Kamis (12/11/2020).

Menurut CEP, cengkeh mempunyai sejarah panjang bagi masyarakat Sulut. Dijelaskannya, simbol dalam lambang Sulut tidak hanya pohon kelapa,pala, padi, dan jagung, tetapi juga cengkeh yang banyak melahirkan pemimpin-pemimpin hebat di Sulut.

“Padahal para petani mengharapkan harga ‘emas cokelat’, sebutan masyarakat terhadap cengkeh dimasa keemasannya, naik seperti dulu,” kata pasangan dari Sehan Salim Landjar ini.

“Saya bersama Pak Sehan menawarkan program yang memberikan solusi bukan membuat petani cengkeh menjadi kecewa. Kami akan membuat Badan Usaha Daerah dan bekerjasama dengan investor agar dapat mengakomodir harga cengkeh jika mengalami penurunan,” tambah Kepala daerah tercantik di Indonesia ini.

(sbc)

Komentar