Kunjungan pada Senin, 21 April 2025 itu berlokasi langsung di Kelompok Tani Talaut Jaya, Desa Talaitad Utara, Kecamatan Suluun Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan.
Salah satu tim peneliti Polimdo, Arief P. Kumaat SE MM menyampaikan fokus utama kunjungan ini adalah untuk meninjau secara langsung implementasi penelitian tim Polimdo berjudul ‘Penerapan Teknologi Tepat Guna Pembuatan Gula Semut dengan Integrasi Photovoltaic Untuk Mendukung Industri Pertanian Berkelanjutan’
“Penelitian ini diketuai oleh Melky K. E. Paendong SE MBA. Tujuan untuk mengembangkan metode pembuatan gula semut yang efisien dan ramah lingkungan melalui pemanfaatan energi surya,” ungkap akademisi Jurusan Administrasi Bisnis Polimdo itu.
Dalam kunjungan itu, turut hadir pula tim peneliti Polimdo, seperti Arief Kumaat, I Gede Para Atamaja, Adelaida Joroh, Andreo Maryadi, dan Steiven Rumokoy.
Selain itu, hadir pula keterwakilan RESD dari Polimdo, yaitu Selvie Mandang, serta perwakilan dari Kelompok Tani Talaut Jaya, Ferry E. Pomantow.
“Program Katalisator Kemitraan Berdikari merupakan inisiatif dari Direktorat Minat Saintek, sebuah unit kerja di bawah Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi (Ditjen Saintek), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Tujuannya untuk memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi vokasi (PTPPV) dengan berbagai pihak terkait di daerah.
“Kemitraan ini melibatkan dunia usaha, industri, pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas masyarakat dengan harapan dapat mendorong inovasi dan kemandirian ekonomi daerah,” jelasnya.
Ia menambahkan kunjungan Basil Guentert ini diharapkan dapat memperkaya perspektif penelitian tim Polimdo serta membuka peluang kolaborasi nasional maupun internasional di masa depan.
Hal itu emi terwujudnya industri pertanian yang lebih berkelanjutan di Sulawesi Utara. (*/don)
Komentar