PLN Susun Langkah Percepatan Penyediaan Energi

Daerah723 Dilihat

MASIH terdapat 10.068 lokasi di seluruh Indonesia yang belum menikmati akses listrik.

Hal ini diungkapkan Koordinator Rencana dan Laporan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eri Nurcahyanto, dalam gelaran Energi dan Mineral Festival 2025 di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

Menurut Eri, Kementerian ESDM bersama PLN telah mengidentifikasi dan menyusun langkah strategis untuk mempercepat penyediaan energi di wilayah-wilayah tersebut.

“Memang untuk daerah timur menjadi PR kita bersama, karena rasio elektrifikasi atau akses pada listrik harus ditingkatkan. Kita harus bekerja keras untuk itu. Bapak Presiden berkomitmen untuk menyelesaikan (persoalan) masyarakat yang sampai hari ini belum menikmati akses listrik dalam waktu 4 hingga 5 tahun ke depan,” ujar Eri.

Menurutnya, sinergi lintas sektor menjadi kunci dalam mendorong percepatan elektrifikasi nasional. Kementerian ESDM, PLN, pemerintah daerah, serta pelaku usaha dan mitra pembangunan terus memperkuat kolaborasi agar setiap langkah yang diambil dapat berjalan efektif, berkelanjutan, dan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan wilayah masing-masing.

Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri, menyatakan kesiapan dan komitmen PLN dalam menghadirkan listrik hingga ke seluruh penjuru Tanah Air sebagai bagian dari amanah Pancasila untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“PLN akan menjalankan mandat dari pemerintah untuk meningkatkan dan mengalirkan listrik ke seluruh pelosok Indonesia. Dan karena bagi kami terang ini bukan sekedar cahaya, tapi ini tanda hadirnya keadilan, kemajuan dan harapan bagi seluruh anak negeri,” ujar Arsyadany.

Ia menambahkan, sebagian besar wilayah yang belum terlistriki berada di kawasan 3T dengan tantangan geografis yang tidak mudah. Untuk menjawab hal ini, PLN menerapkan pendekatan Lisdes New Way yang menggeser sistem kelistrikan dari model sentralisasi menuju distributed generation dan smart microgrid berbasis local renewable energy. Pendekatan ini diperkuat dengan pemetaan berbasis geospasial, sehingga lebih adaptif dan efisien dalam menjangkau titik-titik terpencil.

Strategi ini dijalankan melalui berbagai upaya, antara lain pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berbasis baterai yang dinilai efektif menjawab tantangan elektrifikasi di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau jaringan konvensional. Selain itu, PLN juga menjalin kolaborasi lintas fungsi yang dikombinasikan dengan program strategis Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) ESDM dan Light Up The Dream (LUTD) PLN.

“Hadirnya akses listrik dapat menciptakan multiplier effect nyata bagi kehidupan masyarakat melalui penguatan sektor pendidikan, layanan kesehatan, ekonomi lokal, dan ketahanan pangan. Sehingga hal ini turut mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Arsyadany.

(sbc)

Komentar