PLN UID Suluttenggo Bekali Siswa SMK Jadi Pionir Konversi Motor Listrik

Daerah596 Dilihat

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi nasional melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang terarah.

Melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palu, PLN sukses menggelar kegiatan Pelatihan & Praktik Edukasi Ekosistem Green Energy yang berfokus pada pembekalan keterampilan konversi motor konvensional menjadi motor listrik bagi generasi muda Sulawesi Tengah.

Kegiatan intensif ini berlangsung selama sepekan, dari 2 hingga 9 September 2025, dan secara khusus menyasar siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Inisiatif ini merupakan dukungan nyata terhadap percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan target ambisius Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Pelatihan ini diikuti oleh 47 peserta terpilih dari tiga sekolah kejuruan di Kota Palu, yaitu SMKN 3 Palu, SMKN 6 Palu, dan SMK Bina Potensi Palu. Kurikulum pelatihan dirancang untuk memberikan pengalaman praktis, bukan sekadar teori.

Dalam sesi praktik, peserta bekerja dengan 5 paket unit konversi lengkap yang terdiri dari baterai, dinamo, controller, dan berbagai peralatan pendukung lainnya. Sebanyak 3 unit motor bebek konvensional secara langsung dikonversi oleh tangan-tangan siswa. Selain itu, 3 unit laptop juga diserahkan untuk menunjang proses pembelajaran berbasis teknologi dan diagnostik sistem kelistrikan.

Peserta dibimbing langsung oleh narasumber ahli dari PT Percik Daya Nusantara, Hanopa Abdul Hidayah, bersama tim Volto Mekanik. Materi yang disampaikan meliputi pemahaman mendalam tentang komponen kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) hingga praktik instalasi unit konversi yang presisi dan aman.

Assistant Manager Konstruksi PLN UP3 Palu, Alfhais Billy Wahongan, menegaskan komitmen ini. “Kegiatan ini merupakan bentuk nyata investasi jangka panjang PLN dalam pendidikan vokasi. Kendaraan listrik, energi surya, dan sistem kelistrikan modern membutuhkan talenta muda yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki pengalaman praktik lapangan yang kredibel,” jelasnya.

Inisiatif PLN ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah. Perwakilan dari SMKN 3 Palu, Hamka, S.Pd, menyampaikan apresiasi tinggi atas langkah PLN yang dinilai sangat relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

“Kami berterima kasih kepada PLN UID Suluttenggo karena telah mendukung kegiatan kami. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang elektronika, khususnya kemampuan mengkonversi motor konvensional menjadi motor listrik, membuka jalan bagi karir mereka di sektor energi baru,” ungkap Hamka.

General Manager PLN UID Suluttenggo, Usman, menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam transisi energi. Menurutnya, keterlibatan aktif harus dimulai sejak dini melalui pendekatan yang terintegrasi antara dunia pendidikan dan industri.

“Melalui program TJSL ini, PLN ingin memastikan bahwa siswa SMK memiliki keterampilan yang sesuai dengan arah transformasi industri, khususnya di sektor energi hijau. Mereka bukan hanya calon tenaga kerja, tetapi juga agen perubahan untuk menuju Net Zero Emission,” ujar Usman.

Usman menambahkan bahwa kunci utama keberlanjutan adalah sinergi. “Kami percaya bahwa dengan sinergi antara PLN, sekolah, dan mitra industri, akan lahir SDM unggul yang mampu menjawab tantangan global dalam bidang energi dan teknologi,” pungkasnya.

Selain keterampilan teknis, pelatihan ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan konsep Electrifying Lifestyle kepada para siswa, yakni perubahan pola hidup yang mengedepankan penggunaan energi bersih dan efisien.

Sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan kendaraan listrik, PLN terus memperluas infrastruktur pendukung. Saat ini, PLN telah menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di titik-titik strategis, termasuk di Kota Palu, yang semakin mempermudah adopsi kendaraan ramah lingkungan oleh masyarakat.

Pelatihan konversi ini diharapkan dapat mencetak lulusan SMK yang kompeten, siap menjadi tenaga ahli yang mendukung industri otomotif listrik, sekaligus memperkuat fondasi Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

(sbc)

Komentar