Lewat Inovasi Daur Ulang Sampah Plastik, Polimdo Dukung Pemberdayaan Masyarakat Desa Sarawet

Sumikolah1093 Dilihat

SULUTBICARA.COM – Politeknik Negeri Manado (Polimdo) melalui Program Pengabdian pada Masyarakat BIMA KemendiktiSaintek Tahun 2025, melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) skema pemberdayaan berbasis masyarakat di Desa Sarawet, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Kegiatan ini menggandeng mitra UMKM Teratai Kreatif Samudera (TKS) yang bergerak di bidang pengolahan sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomi. Program Pengabdian BIMA ini berfokus untuk menyelesaikan permasalahan utama mitra terkait produksi dan pemasaran produk daur ulang sampah plastik.

Pelaksanaan kegiatan sudah dimulai sejak bulan September hingga Oktober 2025, mencakup berbagai agenda utama seperti sosialisasi pengolahan sampah plastik, penyerahan alat daur ulang berupa mesin pencacah plastik, serta pelatihan dan pendampingan pembuatan produk serta pemasaran digital.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Tim Pelaksana Dr. Winda Sanni Slat, SST., M.Eng, bersama tim dosen dari Politeknik Negeri Manado Dr. Steven Johny Runtuwene, SST., M.Eng, Priyono, SST., MT, dan Niko Pinangkaan, ST., MT, serta mahasiswa dari Program Studi Teknik Mesin Produksi dan Perawatan serta Program Studi Teknik Informatika Politeknik Negeri Manado.

Sebagai mitra kegiatan, pemilik usaha daur ulang plastik dan bank sampah di desa Sarawet Likupang, Terry Ramby, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan program ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada tim dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Manado. Bantuan alat dan pelatihan yang diberikan sangat membantu kami dalam meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pasar produk daur ulang sampah plastik,” ujar Terry Ramby.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Winda Sanni Slat, SST., M.Eng menegaskan pentingnya penerapan teknologi tepat guna dalam mendukung ekonomi sirkular berbasis masyarakat.

“Melalui penggunaan mesin pencacah plastik, proses pengolahan sampah menjadi bahan baku daur ulang dapat dilakukan lebih efisien. Teknologi ini membantu kelompok masyarakat seperti TKS untuk mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai guna seperti papan, kursi, dan berbagai kerajinan ramah lingkungan,” jelas Dr. Winda.

Sementara itu, Dr. Steven Johny Runtuwene, SST., M.Eng menyoroti peran penting pemasaran digital bagi pelaku UMKM.

“Melalui pelatihan digital marketing, kami mendorong mitra untuk memanfaatkan media sosial dan marketplace sebagai sarana promosi. Dengan strategi digital yang tepat, produk hasil daur ulang dari Desa Sarawet dapat dikenal lebih luas dan berpotensi menembus pasar nasional,” tutur Dr. Steven.

Diketahui Program PkM BIMA Polimdo dibiayai oleh Kemendikti Saintek Tahun 2025 dan menjadi bukti nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan, pemberdayaan ekonomi lokal, serta penerapan teknologi berbasis sains dan rekayasa yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat desa.

(sbc)

Komentar