Polimdo Teken Kerjasama dengan Internasional Test Center, Bahas Soal Bahasa Inggris

Sumikolah710 Dilihat

SULUTBICARA.COM – Internasional Test Center (ITC) berkunjung ke Politeknik Negeri Manado (Polimdo), Kamis (13/11/2025).

Kunjungan itu terkait penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di lantai 3 Gedung Utama Polimdo.

Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo MBA menyampaikan apresiasi kepada ITC.

“Terima kasih kepada ITC yang telah membantu mahasiswa kami untuk semakin mengenal dan memahami bahasa Inggris,” ujar Mareyke Alelo.

Direktur menyampaikan eratnya hubungan antara politeknik dan dunia industri.

“Suatu saat, kita harus menikah dengan industri. Namanya pernikahan, tentu ada komitmen dan tanggung jawab,” katanya.

Katanya, politeknik tidak dapat berjalan sendirian tanpa dukungan industri.

“Seperti pernikahan yang terlalu lama, kadang kita lupa tujuan dan pasangannya. Mungkin karena menemukan mainan baru,” jelasnya.

Fokus akademik mendorong dosen melanjutkan studi S2, S3, hingga terbentuknya jabatan profesor di politeknik.

“Tanpa disadari, perlahan politeknik masuk ke arus utama akademik. Padahal, sejak awal ia didirikan untuk membangun link and match dengan industri. Tanpa industri, politeknik ibarat ikan yang dipaksa memanjat pohon,” ungkapnya.

Menurutnya, perjalanan panjang dalam beberapa dasawarsa membuat Polimdo sempat kehilangan arah dari mitra sejatinya: dunia industri.

“Bersyukur, dalam proses itu akhirnya kita sadar dan kembali ke tujuan awal. Ketika itu muncul sosok Dirjen Vokasi tahun 2029, Bapak Wikan, yang kembali mengingatkan ‘janji pernikahan’ bahwa politeknik dan industri harus link and match. Industri yang paling tahu apa yang mereka butuhkan,” paparnya.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada ITC.

“Terima kasih kepada industri yang kembali mengingatkan tujuan lahirnya politeknik. Bersama ITC, banyak hal yang bukan hanya bermanfaat bagi kampus, tetapi juga bagi masyarakat di Indonesia Timur,” tambahnya.

Sementara itu, CEO ITC Jenny Lee, bersama Direktur ITC, Victor, mengatakan bahwa pihaknya ingin menjadi mitra sejati, bukan sekadar penyedia layanan.

“Kami ingin menjadi partner, bukan sekadar pemasok. Kami hanya bisa memberikan apa yang menjadi kekuatan kami, yakni berbagi pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki,” tutur Jenny.

Ia menjelaskan bahwa ITC telah berevolusi dalam tiga tahun terakhir.

“ITC kini telah berkembang dari penyedia kebutuhan pengembangan keterampilan menjadi Knowledge Transfer and Management Organisation,” ujarnya sambil tersenyum.

(sbc)

Komentar