PPDS Penyakit Dalam Unsrat di RSUP Kandou Kembali Dibuka

Daerah1170 Dilihat

SULUTBICARA.COM – Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (FK Unsrat) di RSUP Kandou kembali dibuka setelah sempat dibekukan pada Oktober 2024.

Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya, di Semarang, Selasa, menyatakan bahwa proses evaluasi telah menuntaskan langkah perbaikan tata kelola yang diaudit oleh dua lembaga pengawasan internal kementerian.

“Ada langkah yang sudah diaudit oleh Inspektur Jenderal Kemenkes dan Irjen Kemendikti Saintek. Jadi, pembukaan ini sudah diketahui dan disetujui oleh dua kementerian,” katanya dihadapan civitas RSUP Kandou dan FK Unsrat saat melakukan pertemuan di Aula Lantai 2 RSUP Kandou, Rabu (28/05/2025).

Ia menjelaskan langkah-langkah yang dimaksud, antara lain pemasangan kamera pengawas (CCTV) di ruang-ruang pendidikan dan pelayanan, penyusunan ulang prosedur operasional standar pelayanan, dan pembatasan jam kerja peserta didik.

Menurut dia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menetapkan bahwa batas maksimal jam kerja peserta didik kedokteran spesialis sebanyak 80 jam per minggu.

“(Jam kerja, red.) Ini dianggap moderat, tidak menghambat proses pendidikan, tetapi masih memungkinkan peserta beristirahat dengan layak. Kalau dilampaui, pasti kami akan kenakan sanksi,” katanya.

Ada juga, kata dia, pembagian otoritas kelembagaan yang harus ditaati dan dijalankan secara disiplin oleh mahasiswa PPDS, yakni antara Fakultas Kedokteran Unsrat dan RSUP Kandou.

Ada juga, kata dia, pembagian otoritas kelembagaan yang harus ditaati dan dijalankan secara disiplin oleh mahasiswa PPDS, yakni antara Fakultas Kedokteran Unsrat dan RSUP Kandou.

Sementara itu, Rektor Unsrat Prof Berty Sompie mengatakan bahwa selama ini program residensi penyakit dalam tetap berjalan di Rumah Sakit ODSK dan sejumlah rumah sakit jejaring Unsrat.

Namun, ia mengingatkan bahwa secara historis Unsrat dengan RSUP Kandou memiliki ikatan kerja sama sangat erat, terutama dengan FK Unsrat dalam peningkatan kualitas dokter.

“Kami tadi menyampaikan bahwa FK Unsrat dan RSUP Kandou tidak bisa dipisahkan. Selama ini, residensi tetap berjalan di RSUD ODSK dan rumah sakit jejaring, tapi kami merasa ada yang hilang,” katanya.

Ia memastikan bahwa upaya perbaikan yang dilakukan oleh FK Unsrat sudah berlangsung secara serius dan terbuka, apalagi telah dibuka kanal pelaporan sebagai sarana pengaduan terhadap potensi terjadinya kasus perundungan.

Turut hadir dalam kegiatan antara lain, Plt Direktur Utama RSUP Kandou Manado, drg Yuli Astuti Saripawan MKes, Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang (PMKP) RSUP Kandou, dr Jehezkiel Panjaitan SH MARS dan Plt Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian RSUP Kandou, Suwandi Luneto SKep MKes, Direktur Layanan Operasional RS Kandou Manado dr Wega Sukanto, SpB,TKV (K), dan Direktur Perencanaan Keuangan dan Barang Milik Negara (PKB), Dr Erwin Sondang SSTP MSi.

Sedangkan dari pihak Unsrat hadir antara lain, Dekan FK Unsrat, Dr dr Billy Kepel MMedSc SpKKLP, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr dr Nurdjannah Jane Niode SpDVE SubspVen, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, dr Damayanti Pangemanan MKes AIFO AIFM SpKKLP dan sejumlah civitas Fakultas Kedokteran Unsrat.

(bil)

Komentar