MANADO – Astikahilda Maria Pangemanan atau Atika sapaan akrabnya merupakan satu-satunya wisudawati asal Sulawesi Utara yang menerima beasiswa penuh hingga berhasil meraih Sarjana Kedokteran Militer di Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia.
Atika, merupakan salah satu dari 573 mahasiswa program sarjana, magister, dan doktor Universitas Pertahanan (Unhan) RI telah melangsungkan wisuda pada Senin, 12 Februari 2024 di Unhan RI, Bogor, Jawa Barat.

Meski diterima disejumlah Fakultas Kedokteran ternama di Indonesia, Atika justru lebih memilih mengabdi pada negara dengan menjadi perwira TNI.
Lahir keluarga terpandang, lewat Alm. Roy MSE Pangemanan yang merupakan notaris ternama di Sulut dan Flora Kalalo yang merupakan Dekan Fakultas Hukum Unsrat periode 2018-2022, Atika memilih jalur yang tak instan.

Pasalnya, untuk masuk ke Unhan, mahasiswa perlu melewati seleksi ketat yang mengikuti standar Akademi Militer (Akmil), di samping harus memiliki kemampuan intelektual yang mumpuni.
Untuk mendapatkan beasiswa penuh di Unhan, Atika juga dituntut harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) minimal 120 dan rata-rata nilai Matematika 90, serta akumulasi rapor 85.
Saat ini, Atika pun otomatis jadi anggota TNI dengan pangkat Letnam Dua.
Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengungkapkan rasa bangganya kepada Unhan, karena untuk pertama kalinya mewisuda 75 sarjana kedokteran militer di Kampus Unhan.
“Saya mengatakan ini bersejarah, karena untuk pertama kalinya Unhan RI menghasilkan 75 orang (sarjana) kedokteran militer,” kata Prabowo saat acara wisuda.
Dia menjelaskan Unhan, meskipun baru membuka program studi kedokteran militernya, saat ini mampu menghasilkan 75 sarjana kedokteran militer.
Dia menjelaskan sarjana kedokteran militer Unhan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan jumlah dokter di Indonesia, mengingat jumlah dokter saat ini masih kurang.
“Saya bicara dengan menteri kesehatan, kita sekarang baru punya 92 fakultas kedokteran. Menteri kesehatan menyarankan perlunya 300 fakultas kedokteran,” kata Prabowo.
Dia menambahkan Indonesia saat ini kekurangan 140.000 dokter. Idealnya, dia menyebut satu dokter per 1.000 penduduk. “Kita sekarang baru satu dokter per 2.000 penduduk,” kata Menhan Prabowo.
“Kalian harus selalu senantiasa bekerja keras dan belajar, karena nantinya kalian yang akan membangun Indonesia,” tambah Menhan.
(ist/*)
Komentar