MANADO – Massa aksi mengaku dijanjikan bayaran uang jika ikut meramaikan unjuk rasa mengkritik Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Prof Berty Sompie di depan Gedung Kemendiktisaintek, Senin (17/02/2025).
Kontributor Sulutbicara.com sempat berbincang dengan beberapa orang massa aksi, tetapi tak mau menyebutkan nama. Salah seorang perempuan massa aksi mengaku diajak ikut demonstrasi oleh seseorang. Perempuan paru baya itu bersedia ikut karena tak punya kesibukan. Ia pun terbujuk oleh tawaran uang dan makanan.
“Dijanjikan uang lima puluh (Rp 50 ribu) dan dikasih snack (makanan ringan),” kata perempuan berkaos hitam.
Saat ditanya apakah ia tahu soal permasalahan di Unsrat dan Rektor Unsrat, ia mengaku tak tahu.
“Enggak tahu apa-apa saya. Saya mah ikut meramaikan saja, diajak doang kan,” ucapnya sembari tertawa malu.
Massa aksi lainnya yang ditemui adalah para remaja. Mereka pun enggan mengungkap nama dan identitas detail.
Salah seorang pemuda mengaku sebagai warga yang tinggal di sekitar Kemendiktisaintek. Ia berkata sedang nongkrong bersama kawan-kawan saat diajak ikut unjuk rasa.
“Diajak teman. Diajak, ‘Mau ikut enggak demo?'” tutur dia.
Dari informasi yang didapat media ini, bahwa oknum dosen di Fakultas Kedokteran Unsrat diduga menjadi donatur aksi tersebut. Banyak pihak menduga bahwa oknum dosen tersebut memanfaatkan demostrasi ke pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendapat perhatian.
Diketahui, puluhan massa aksi yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat untuk Indonesia Transparans (KOMITs) menggelar demonstrasi di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Dengan massa bayaran, mereka mendesak Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, untuk segera memecat Rektor Unsrat, Prof Berty Sompie.
(jun/*)
Komentar