Polimdo Laksanakan Pengabdian Skim PUPIV di Desa Popareng

MANADO, SULUTBICARA.com

Politeknik Negeri Manado (Polimdo) sebagai lembaga Pendidikan Vokasi di Sulawesi Utara (Sulut) melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat skim Penerapan Usaha Produk Inovasi Vokasi (PUPIV) di Desa Popareng, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Jumat 06 Mei 2022.

Program tersebut merupakan kewajiban dosen dan mahasiswa untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Pemerintah Desa Popareng, dihadiri oleh Pengurus dari beberapa BUMDes yang ada di Kecamatan Tatapaan, yaitu BUMDes Tatondong Popareng, Manembo Jaya Sulu, Tumowoi Paslaten Satu, Pungkol dan Sondaken.

Direktur Polimdo Mareyke Alelo melalui Wakil Direktur Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Susy Amelia Marentek mengharapkan kehadiran mahasiswanya di Desa Popareng akan membawa dampak positif bagi masyarakat serta Polimdo itu sendiri untuk terus memberikan pengabdian yang berguna bagi bangsa dan negara.

“Polimdo akan terus bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat desa untuk terus ikut mendampingi pengurus BUMDes dalam usaha memajukan entitasnya,” terang Marentek.

Sementara itu, Camat Tumpaan melalui Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Tatapaan Deifit Rori memberikan apresiasi serta menyambut baik atas kegiatan pengandian masyarakat yang digelar oleh Polimdo di Desa Popareng.

“Kami mengapresiasi program dari Polimdo yang terus berkarya berbagi ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi pengurus BUMDes di Kabupaten Minahasa Selatan,” tukasnya.

Ditambahkan Hukumtua Desa Popareng, bahwa pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Polimdo yang memilih Kecamatan Tatapaan sebagai sasaran pengabdian sambil berharap kegiatan ini boleh lagi dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang.

Adapun dosen yang terlibat sebagai narasumber pada kegiatan ini yaitu Ivoletti Walukow, Susy Marentek, Jerry Lintong, Anneke Kaunang, Nixon Sondakh, Johana Ratag, Farida Wakidin, Andreas Wangarry, Wenny Ginting. Sedangkan mahasiswa yaitu Hiskya Lintjewas, Olivia Lendeng, Debora Posumah, dan Owen Lombok.

(sbc)