Menguak Rahasia Sukses PLN Wujudkan SDGs di Bumi Nyiur Melambai

Daerah, Headline7345 Dilihat

Oleh Billy Lintjewas

GUNA mengakhiri permasalahan dunia, seperti kemiskinan, kesenjangan, dan lingkungan, para pemimpin dunia bersepakat menciptakan program pembangunan yang berisfat berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) secara global.

Di Indonesia, khususnya Sulawesi Utara juga menjadi salah satu daerah yang berpartisipasi dalam program tersebut.

Dengan suksesnya pelaksanaan SDGs, maka akan terjadinya pemenuhan hak masyarakat untuk sehat, bersekolah, bekerja, lepas dari kemiskinan, hidup dalam kedamaian, serta dapat hidup lingkungan yang sehat.

Inilah yang mendorong PLN terus berinovasi membantu seluruh lapisan masyarakat. Tak terkecuali yang dilakukan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Gorontalo (Suluttenggo) di Bumi Nyiur Melambai tersebut.

Sejumlah terobosan untuk mencapai SDGs terus dilakukan PLN UID Suluttenggo. Misalnya, lewat program Electrifying Agriculture yang digagas sejak tahun 2020. Dengan program tersebut, PLN sukses meningkatkan produktivitas dan efisiensi para petani di bidang agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan serta peternakan.

Seperti pembangunan Bak Penampungan Air di lokasi perkebunan Wawo, Kota Tomohon. PLN UID Suluttenggo sukses membantu dengan menyediakan fasilitas pendukung pasang meter daya 33.000 VA.

Program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL/CSR) ini mendorong kegiatan ekonomi yang berbasis pada penggunaan listrik sebagai salah satu elemen penting dalam pengembangan usaha para petani yang ada di sekitar perkebunan Wawo.

Asisten Bidang Perkonomian dan Pembangunan Sekda Kota Tomohon, Enos Pontororing menyampaikan apresiasinya kepada PLN yang telah merealisasikan program TJSL kepada para Petani di Perkebunan Wawo Tomohon.

“Hal ini merupakan salah satu visi dan misi dari Pemerintah Daerah yaitu memajukan sistem pertanian dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan. Kami berharap agar bantuan ini dapat dipelihara dengan baik untuk kepentingan bersama dan memberi manfaat dalam jangka waktu yang panjang,” tutur Enos.

Dia pun berjanji akan mendukung program yang telah digagas oleh PLN tersebut

“Dan semoga PLN akan senantiasa memberi warna istimewa yaitu terang terus bagi Indonesia, khususnya Kota Tomohon sebagai Kota Religius dan Toleransi,” tukas Pontororing.

Ini juga yang dirasakan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) setelah menerima bantuan Alat Pengolah Minyak Kelapa Murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) dari PLN UID Suluttenggo.

“Kami bersyukur PLN dapat memfasilitasinya. Langkah strategis PLN ini tentunya meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, sekaligus juga menjadi solusi guna mendongkrak harga komoditas di wilayah Sulawesi Utara, khususnya Minahasa Selatan,” tutur Ketua KTNA Minsel, Deany Keintjem.

Sektor Pariwisata juga tak lepas dari komitmen PLN mensukseskan SDGs di Bumi Nyiur Melambai. Bagaimana tidak, Di bawah pimpinan General Manager Johanes Avilla Ari Dartomo, PLN UID Suluttenggo juga berhasil merampungkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan (PIK) di Kawasan Ekonomi Khusus di Likupang, Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Hal tersebut ditandai dengan dioperasikannya saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV, guna meningkatkan keandalan listrik di wilayah Likupang-Paniki yang dicanangkan menjadi tempat Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Sulut.

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey mengapresiasi atas dukungan PLN. Kata dia, dengan adanya infrastruktur ini masyarakat tidak perlu lagi khawatir tentang kecukupan pemenuhan listrik.

“Kami selaku pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah membangun infrastruktur ketenagalistrikan untuk mendorong perekonomian di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang,” katanya.

Sedangkan di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), PLN UID Suluttenggo berhasil membina 10 UMKM binaan unggulan dengan produk yang sangat diminati masyarakat.

Kampanye dan dukungan PLN UID Suluttenggo pada sektor UMKM di Sulawesi Utara setiap tahunnya tersebut merupakan langkah konsisten PLN dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan.

“Kami ingin bisa bersentuhan lebih dekat dengan masyarakat, terutama dengan memperkenalkan berbagai kreasi produk UMKM yang menjadi binaan kami,” tutur General Manager PLN UID Suluttenggo, Johanes Avilla Ari Dartomo.

Selain itu, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan, PLN juga hadir mendukung pemberdayaan usaha Kain Tenun Kofo yang merupakan salah satu kain khas daerah Sulawesi Utara. Program bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan atas pelestarian budaya lokal yang sudah hampir punah.

Cindy Wowor yang merupakan salah satu penggiat kain tenun Kofo dengan nama produk Cofo mengucapkan terima kasih kepada PLN yang terpanggil untuk mengangkat kembali kain tenun kofo yang sudah hampir punah.

Hal yang sama disampaikan Camat Tompaso, Stenly Umboh. Dia pun memberikan apresiasi kepada PLN atas bantuan yang diberikan kepada pelaku usaha kain tenun Kofo.

“Lewat pengembangan usaha ini, maka akan menggerakan ekonomi rakyat. Untuk itu kami mendukung penuh langkah PLN bersama para penggiat kain tenun kofo ini untuk mengangkat kembali budaya lokal,” paparnya.

Sektor pendidikan juga tak lepas dari tanggung jawab PLN hadir membantu seluruh lapisan masyarakat. Buktinya, sejumlah akses pendidikan baik sekolah dan perguruan tinggi juga dijangkau PLN.

Terbaru, PLN UID Suluttenggo melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kotamobagu berhasil membangun Taman Baca bagi masyarakat Dusun Goyo, Desa Ollot 2, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Pembangunan ini merupakan edisi lanjutan dari Program TJSL PLN dalam mendorong minat baca khususnya di Bolaang Mongondow Utara.

Manager PLN UP3 Kotamobagu, Anjar Widayatama berharapa melalui TJSL Taman Baca Masyarakat Dusun Goyo tersebut dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

“Telah dibangun rumah baca untuk Masyarakat Dusun Goyo, semoga apa yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” ujar Anjar.

Ia pun menyampaikan bahwa PLN berupaya lebih banyak berdampak bagi masyarakat dari hanya sekedar menyediakan listrik.

“Tidak banyak yang dapat kita berikan bagi anak-anak generasi penerus selain kesempatan untuk belajar, membuka jendela wawasan, dan melakukan akses informasi melalui taman baca ini,” tuturnya.

Sementara itu, Camat Bolangitan Barat, Kamil Pontoh menyampaikan ucapan terima kasih kepada PLN yang telah memberikan bantuan pembangunan taman baca dan fasilitasnya bagi masyarakat Dusun Goyo, Desa Ollot 2.

“Terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan PLN, program ini tepat sasaran, yang dilakukan PLN menjawab kebutuhan Masyarakat Dusun Goyo,” tutur Kamil.

Begitu juga yang dirasakan Politeknik Negeri Manado setelah menyepakati kerja sama optimalisasi Energi Terbarukan pada daerah-daerah terpencil di kepulauan Sulawesi Utara dan pengembangan Grid System Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Negeri Manado, Tineke Saroinsong menjelaskan ada beberapa bidang yang akan menjadi fokus pihaknya bersama PLN.

“Diantaranya, optimalisasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang telah beroperasi secara hybrid di pulau Tahuna pada sistem Sangihe. Kolaborasi Capstone Project untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik dengan menggunakan potensi energi terbarukan di pulau Siladen,” ujar Saroinsong.

Selain itu, pihaknya bersama PLN akan melakukan uprating pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Tonsea Lama dan Tanggari melalui rehabilitasi pola aliran pada Daerah Aliran Sungai Tondano, pelebaran waduk untuk peningkatan asupan bendungan, dan retrofitting rak mesin pembersih.

“Serta akan dilaksanakan pemanfaatan debit air outflow PLTA (sisi tailrace) untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH); dan re-dieselisasi dengan menggunakan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil CPO) atau minyak nabati (Pure Palm Oil PPO) sebagai bahan baku kearifan lokal Sulawesi Utara,” ungkapnya.

Buah komitmen PLN, Jadi satu-satunya BUMN peraih Indonesia’s SDGs Award 2023

PLN menjadi satu-satunya perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan non pertanian yang meraih penghargaan Indonesia’s SDGs Action Awards pada kategori Pelaku Usaha Besar yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).

Program Electrifying Agriculture PLN membuktikan bahwa program tanggung jawab sosial lingkungan PLN tidak hanya sekedar menjawab kebutuhan masyarakat tetapi mampu memberikan value creation lebih bagi negara.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN hadir menjawab tantangan tersebut melalui program Electrifying Agriculture.

Hingga triwulan III tahun 2023, sebanyak 230.555 pelanggan di Indonesia merasakan manfaat dari program Electrifying Agriculture. Teknologi pertanian berbasis listrik mampu meningkatkan produktivitas dan meningkatkan pendapatan petani.

Electrifying Agriculture merupakan terobosan dari PLN dalam memanfaatkan energi listrik di bidang agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan serta peternakan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional para petani. Lewat program ini PLN mampu menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan,” ucap Darmawan dalam sambutannya.

Program Electrifying Agriculture ini juga sebagai jawaban dari kinerja operasional perusahaan yang patuh terhadap prinsip SDGs. Program Electrifying Agriculture menyasar pada nilai SDGs. Pertama, poin SDG’s nomor 2 dalam mencapai target ketahanan pangan dan gizi yang baik serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.

“PLN tak hanya menjadi perusahaan penyedia listrik namun memberikan pendampingan langsung kepada masyarakat lewat penyediaan infrastruktur pertanian berbasis listrik dan menularkan inovasi pertanian modern sehingga mampu mendorong produktivitas petani,” kata Darmawan.

Dengan upaya sirkular tersebut, program Electrifying Agriculture PLN mampu menjawab poin SDGs nomer 12 yaitu, menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Program Electrifying Agriculture tidak hanya meningkatkan produksi melalui inovasi kelistrikan, namun juga mampu memanfaatkan limbah hasil pertanian seperti bonggol jagung, sekam dan cangkang sawit untuk diolah dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif co-firing PLTU, sehingga berhasil meningkatkan kebermanfaatan dari proses pertanian.

“PLN juga telah berhasil memanfaatkan limbah FABA dari PLTU untuk diolah menjadi pupuk pertanian. Melalui inovasi tersebut kami akan terus menggalakkan program-program strategis seperti ini. Sehingga skema ekosistem Electrifying Agriculture menjadi end to end yang melibatkan msyarakat serta terjamin keberlanjutannya karena menjadi proses bisnis perusahaan,” tutup peraih penghargaan “Male Executive of the Year” pada ajang Power Energy Awards 2023.

(bil)

Komentar