Sukses di Budo, Kini Polimdo Fokus Buat Darunu Jadi Desa Wisata

Pariwisata, Sumikolah3455 Dilihat

MANADO – Setelah sukses membangun pariwisata di Desa Budo, kini giliran Darunu kembali mendapatkan penanganan khusus dari Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado (Polimdo), untuk dikembangkan menjadi desa wisata.

Diketahui, Darunu merupakan desa yang berdekatan dengan desa Budo, dan merupakan saudara tertua dari Desa Budo, karena Budo hadir dari hasil pemekaran Desa Darunu.

 

Atas dasar tersebut, Tim pengabdian yang diketuai Benny Towoliu SE MPar, dari Jurusan Pariwisata , merasa terpanggil untuk membangun pariwisata di Desa Darunu. Melalui topik “Pengelolaan Pariwisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat”, Towoliu menjelaskan bahwa pentingnya desa wisata dibangun dan dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri.

“Memberdayakan masyarakat sangat penting, karena mereka adalah pemilik sah dari potensi wisata setempat. Dimana keterlibatan masyarakat mulai dari aspek perencanaan, pengelolaan sampai pada pertanggung-jawaban aspek sosial dan lingkungan hidup,” ujar Ketua Tim Pengabdian, Benny Towoliu SE MPar, Selasa (06/06/2023).

Menurutnya, tujuan utama pengabdian yang beranggotakan Dr Berndain Polii dan Dr Mita Takaendengan ini, untuk membuka lapangan kerja bagi masyarkat lokal, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dan desa.

“Walaupun diakui bahwa keterbatasan latar belakang pendidikan sangatlah menjadi problema utama desa dalam membangun wisatanya,” tukasnya.

Namun disampaikan oleh Towoliu, atas sejumlah permasalahan di atas, mendorong pihaknya untuk hadir di Desa Darunu. Menurutnya, Polimdo hadir di Desa Darunu untuk membantu, mengisi kekosongan yang tidak dimiliki oleh masyarakat.

“Polimdo sebagai Lembaga Pendidikan yang berfokus pada Vokasional Institusi telah menancapkan diri sebagai Central Education Training. Kami merasa terpanggil untuk membantu masyarakat memberikan pelatihan-pelatihan ketrampilan yang dimiliki kampus, hanya diharapkan dari pihak masyarakat dibutuhkan komitemen untuk mau dilatih dan menerapkan ketrampilan tersebut,” katanya.

Menurutnya, masyarakat perlu bersabar dalam membangun wisata didesanya, karena yang tersulit dalam pengembangan pariwisata di desa adalah merubah mind set (pola piker) masyarakat setempat.

“Membangun fisik fasilitas wisata itu sangat mudah kalau ada modal dapat dihitung dalam durasi waktu tertentu, namun merubah pola pikir wisata itu sangat sulit,” jelasnya.

Namun ditambahkan Benny Towoliu, peserta yang hadir dalam pelatihan tidak perlu kuatir, pihaknya memiliki strategi untuk melakukan itu.

“Hanya kami membutuhkan komitmen, jangan cepat puas, dan senantiasa mau mendengar artinya menerima masukan; itu saja. Dalam sesi tanya jawab, sangat terlihat begitu banyak pertanyaan yang muncul dari peserta, terkait dengan cara-cara membangun, mengelola wisata di desa,” paparnya

Dilain pihak, Hukumtua Desa Darunu, Ruddy Beejee Jacobus menyampaikan terima kasih kepada tim Pengabdian karena telah membagi ilmu dan ketrampilan yang dimiliki.

“Kami berharap Polimdo dapat terus membantu Desa Darunu dalam pengembangan wisata di desa,” pintanya.

Usai kegiatan sosialisasi dan pelatihan, tim juga diajak oleh Hukumtua dan para stakeholder berkunjung ke lokasi rencana pengembangan wisata sambil menjelaskan spot-spot yang kedepan fasilitasnya akan dibangun.

Adapun sosialisasi dan pelatihan ini dilaksanakan di Kantor Desa Darunu pada tanggal 3 Juni 2023 yang diikuti oleh peserta yang terdiri dari Pengurus Bumdes Darunu, Pokdarwis, serta tua-tua kampung.

(sbc)

Komentar