AMURANG – Tiga bakal calon Bupati Minahasa Selatan, yakni petahana Franky Donny Wongkar dan dua penantangnya Petra Yani Rembang dan Asiano Gemmy Kawatu telah gencar adu strategi pemasaran untuk meraih simpati warga Minsel sepekan terakhir ini.
Langkah-langkah pemanasan tersebut makin riuh meski ketiganya belum ditetap sebagai calon oleh KPU Minahasa Selatan. Antarkandidat bahkan mulai melontarkan perang urat syaraf, baik secara langsung maupun tak langsung.
AGK misalnya muncul disejumlah kegiatan kemasyarakatan. Ia juga muncul bersama bakal calon wakilnya, Deren Runtuwene, pada kedatangan Ketua Gerindra Sulut Selvanus Komaling di Amurang.
Meski belum bicara program, visi dan misi, kehadiran kaka kandung Sekretaris Daerah Minsel Glady Kawatu disetiap kunjungan cukup menyedot perhatian masyarakat di masing-masing kegiatan tersebut.
Sejumlah warga, mengungkapkan, ada banyak faktor yang mendorong mantan Plt Sekprov Sulut dan Plt Bupati Minsel tersebut maju dalam kontestasi politik di Minsel. Salah satunya aktualisasi diri. Ia menyebut, dalam teori hierarki Abraham Maslow, seorang yang masuk dalam dunia politik juga mencari aktualisasi diri melalui karier tertinggi. Kepala daerah, bagi para birokrat, merupakan karier yang ada di puncak.
Selama ini, lanjut warga, AGK ini merupakan bagian dari kekuasaan. Mereka sangat dekat dengan kebijakan dan memiliki ideologi sendiri. Sayangnya, pandangan mereka tidak selalu dipakai karena terbentur kekuasaan.
”Selama menjadi birokrat, AGK sudah mendapatkan respek dari orang, punya pemikirannya sendiri. Nah, menurut Maslow, setelah itu semua sudah punya, tinggal aktualisasi diri. Mereka bisa mengaktualisasikan diri mereka, ya, melalui politik,” kata Brayen warga Kota Amurang.
Petra Yani Rembang tak kalah langkah. Dia sudah beberapa kali mengunjungi warga Minsel di beberapa wilayah.
PYR juga kerap mengemukakan pandangannya terkait kondisi dan permasalahan Minsel, serta program-program yang ia rencanakan sebagai solusi.
“Pendeta Petra sudah terbukti lahir dari masyarakat. PYR pemimpin yang tidak anti kritik. PYR berjiwa besar, mampu menerima berbagai sudut pandang dan keberagaman,”pungkas warga Tumpaan.
Hal tersebut tak pelak kerap membuat pendukung Bupati Frangky Donny Wongkar, sebagai petahana, terpancing. Lontaran tajam dari di media sosial pun tak terhindarkan.
Pendukung FDW misalnya menyebut PYR banyak melakukan pencitraan. Mereka juga menuding pendukung PYR banyak menyudutkan Bupati Minsel.
“Seharus PYR membantu FDW membangun Minsel, bukan hanya sibuk pencitraan demi Pilkada Minsel,” semprot warga Motoling.
Sebagai petahana, FDW memiliki keunggulan dari para pesaingnya. Dia punya ‘modal’ paling besar karena kerap bertemu warga Minsel di berbagai acara.
FDW berjanji akan fokus bekerja untuk menuntaskan seluruh janji politik yang ia buat bersama PYR pada Pilkada Minsel lalu.
Sembari berkeliling menemui warga, FDW-PYR-AGK bersama tim di belakang mereka, mengidentifikasi siapa warga Minsel yang akan dan berpotensi memilih mereka.
Ketiganya berupaya mengetahui langsung sekaligus mencari celah dari basis dukungan yang potensial untuk diraup.
Menurut Billy Lintjewas warga Minsel, terdapat empat strategi jitu yang dapat ditempuh untuk memasarkan seseorang secara politis, yakni Visi, Misi, Gisi dan Pici.
“Pilkada Minsel 2024 bisa saja menjadi batu loncatan bagi ketiga calon untuk terjun ke kancah politik Provinsi ke depannya. Indikasi ini dapat dilihat dari rekam jejak mereka,” tukasnya.
“Setidaknya, strategi pemasaran politik membuka ruang bagi warga Minsel untuk berinteraksi dengan para calon pemimpin mereka, sebelum akhirnya harus memilih satu di antara ketiganya,” tambahnya.
Diketahui, Bupati Minsel Frangky Donny Wongkar hampir dipastikan melanggeng ke babak pendaftaran yang dibuka mulai 27 Agustus 2024 dengan mendapat dukungan 13 kursi PDIP.
Sementara itu, Petra Yani Rembang yang kian dekat ke Golkar yang memilki 7 kursi serta Demokrat 3 kursi dan Perindo 1 kursi, total 11 kursi juga berada dalam posisi aman untuk mendaftar di KPU. Kendati belum menentukan wakil.
Sementara Asiano Gemmy Kawatu dengan dukungan Gerindra 2 kursi dan Nasdem 4 kursi, total 6 kursi telah berada pada posisi aman.
(sbc)
Komentar