PLN Terangi Pendidikan Wilayah 3T Maluku Utara, SuperSun Hadirkan Kelas Digital 24 Jam

Daerah834 Dilihat

RATUSAN siswa di wilayah kepulauan Maluku Utara kini menikmati akses pendidikan digital yang setara berkat kehadiran inovasi energi bersih dan andal dari PT PLN (Persero), yaitu SuperSun.

Solusi ini tidak hanya menjamin ketersediaan listrik, tetapi juga menjadi pilar utama dalam mendukung program digitalisasi pendidikan yang bertujuan mencapai pemerataan akses teknologi hingga ke wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

Inovasi SuperSun merupakan sistem kelistrikan yang dirancang khusus oleh PLN untuk kondisi geografis kepulauan yang menantang. Secara teknis, SuperSun mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro dengan Battery Energy Storage System (BESS), memastikan pasokan listrik tetap stabil dan andal selama 24 jam penuh, terlepas dari cuaca atau keterbatasan infrastruktur.

Tiga institusi pendidikan di Maluku Utara yang telah merasakan manfaat langsung adalah SMPN 1 Atap Pulau Bobale, SMPN 1 Atap Fitako Pulau Dagasuli, TK LPM Marasa Pulau Halmahera

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara, Noer Soeratmoko, menjelaskan bahwa perancangan SuperSun memang fokus pada stabilitas.

“Sistem SuperSun dirancang agar pasokan listrik di kepulauan tetap stabil meski kondisi geografis cukup menantang. Dengan listrik yang andal, sekolah dapat mengoptimalkan perangkat belajar modern tanpa khawatir daya terbatas, memberikan siswa kesempatan pendidikan yang setara,” ungkapnya.

Fandris, Kepala SMPN 1 Atap Bobale, menceritakan bahwa sebelumnya, penggunaan fasilitas digital sangat terbatas. “Dulu, komputer hanya bisa dipakai sebentar-sebentar. Sekarang, anak-anak dapat menggunakannya secara rutin untuk menunjang pembelajaran setiap hari, bahkan telah membuka peluang untuk melaksanakan kelas daring,” jelas Fandris, menyoroti perubahan besar di sekolahnya.

Kondisi serupa dirasakan oleh Nur Shaum, Guru SMPN 1 Atap Fitako. Dengan pasokan listrik yang stabil, guru kini lebih leluasa memanfaatkan perangkat multimedia untuk mengajar, sementara siswa menjadi lebih terbiasa berinteraksi dengan teknologi.

“Kami bisa menggunakan multimedia dan melatih literasi digital dengan lebih baik. Anak-anak lebih semangat belajar karena aksesnya jauh lebih mudah,” tambah Nur Shaum, menekankan bahwa digitalisasi telah meningkatkan motivasi dan literasi siswa.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa penyediaan akses energi berkelanjutan merupakan kunci untuk membuka kesempatan yang sama bagi anak-anak di pelosok dengan mereka yang tinggal di kota besar.

“Energi bersih bukan hanya tentang menyediakan listrik, tetapi juga membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Setiap kilowatt energi bersih yang kami hadirkan juga menyalakan harapan bagi generasi penerus bangsa,” tegas Darmawan.

Inisiatif SuperSun ini selaras dengan program pemerintah dalam mewujudkan pendidikan digital yang merata dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Dengan listrik bersih yang andal ini, sekolah-sekolah di wilayah 3T kini dapat memanfaatkan secara maksimal perangkat pembelajaran modern, mulai dari komputer, proyektor, hingga Interactive Flat Panel (IFP). Hal ini memastikan bahwa anak-anak di kepulauan terpencil dapat memperoleh pengalaman belajar yang setara dengan fasilitas sekolah-sekolah yang berada di perkotaan.

(sbc)

Komentar