Kepsek dan Guru di Sulut Bakal Dicopot? Ini Alasannya

Sumikolah386 Dilihat

MANADO, SULUTBICARA.com – Seluruh kepala SMA/SMK Negeri se-Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) harus meningkatkan kualitas pendidikan di Nyiur Melambai. Selain Kepsek, guru pelajaran juga terancam dicopot.

Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Provinsi Sulut, dr Liesje Grace L Punuh MKes menegaskan bahwa ketidakmampuan menciptakan SDM yang berkualitas guna bersaing dengan luar daerah merupakan cermin kegagalan guru yang mengajar dan kepala sekolah yang memimpin.

“Ke depan kita akan terapkan semua penempatan jabatan itu sesuai kompetensi. Memang jabatan Kepsek itu merupakan tambahan dari guru. Namun tetap sesuai kompetensi dan syaratnya. Sehingga manajemen dan birorkasi di jenjang pendidikan dapat maksimal,’’ terang Punuh, Rabu (08/07/2020).

Diakui Punuh, dalam pengisian jabatan Kepsek pihaknya tetap akan mengakomodir usulan dari Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (ODSK).

“Dalam pengisian jabatan kepsek juga tidak ada istilah sogok menyogok atau KKN. Kita ingin Kepsek yang ingin benar-benar memajukan pendidikan. Mengingat sesuai UU Nomor 23 tahun 2014, bahwa kewenangan untuk SMA/SMK itu sudah di Pemprov,’’ bebernya.

Ditambahkan, tidak hanya para kepala sekolah, tetapi guru-gurunya juga akan diperketat pengawasan kinerjanya. “Jika memang tidak mampu, maka secepatnya akan diganti,” tegas Punuh.

Sebelumnya, dalam peresmian dan penandatanganan sarana prasarana bidang pendidikan dana APBN dan APBD Provinsi Sulut tahun anggaran 2019 di SMKN 1 Amurang, Selasa (07/07/2020), Gubernur Sulut Olly Dondokambey meminta meningkatkan kualitas pendidikan di Sulut.

Lebih lanjut, Gubernur Olly mengajak seluruh kepala sekolah dan tenaga pengajar untuk mendidik para siswa secara optimal karena mereka merupakan generasi penerus di masa yang akan datang.

“Saya tekankan kepada bapak dan ibu tingkatkan pendidikan di Sulut supaya torang boleh bersaing karena 5 tahun lagi kalo so nyanda ada Covid-19 sebenarnya Sulut pe investasi so nae-nae trus sedang ada Covid-19 bagini banyak sekali orang mau datang ba investasi apalagi sebenarnya nda ada Covid-19, nah jangan sampai investasi yang masuk kesini yang mengisi orang bukan dari Sulut. Nah tugas dari bapak dan ibu menyiapkan kader-kader kita kedepan untuk mengisi pembangunan di Sulut,” beber Olly.(red)

Komentar