Unsrat Diterpa Berbagai Masalah, Deswerd: Tak Lepas dari Sikap Rektor

MANADO, SULUTBICARA.com

Sejak awal tahun 2022, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) terus diterpa berbagai masalah, mulai dari laporan dugaan korupsi pengadaan alat laboratorium Fakultas MIPA, pembangunan gedung Fakultas Hukum dan Teknik di Polda Sulut, laporan dugaan markup pembangunan lapangan basket dan pagar Fakultas Pertanian di Tomohon ke Kejati, pungli atas mahasiswa yang viral saat wisuda, tuduhan  kepada rektor yang disebut tidak netral saat pilrek dan pembatalan pemilihan rektor karena tuduhan suap, perpanjangan masa jabatan rektor padahal usianya sudah tidak memenuhi syarat, hingga mosi tidak percaya para dosen yang meminta rektor mundur.

Terakhir sejumlah mahasiswa berdemo di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jakarta yang mendesak Menteri memberhentikan rektor Unsrat Ellen Kumaat.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Sulut Corruption Watch Deswerd Zougira, mengatakan baru kali ini Unsrat diterpa begitu banyak masalah. Menurutnya, sebelumnya tidak ada masalah sebanyak dan sekompleks itu. Dan kata dia, semua masalah itu tak lepas dari sikap rektor sendiri. Itu sebab lanjut aktivis antikorupsi ini, sebaiknya rektor harus bisa menunjukan jiwa besar untuk mundur dari jabatanya.

“Itu akan lebih baik bagi Unsrat, tidak perlu lagi menunggu sampai terpilih rektor baru. Karena memimpin perguruan tinggi harus menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika. kalau terus memimpin, tapi kehilangan wibawa karena berbagai masalah  tidaklah terhormat,” kata Deswerd saat dihubungi, Sabtu (22/10/2022).

Masih menurut Deswerd, perguruan tinggi sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan nilai-nilai moral dan  etika harus dijaga marwahnya, jangan sampai rusak hanya karena ulah pemimpinnya.

“Sayangnya masalah-masalah yang bermunculan di Unsrat itu telah terlanjur menggerus nilai-nilai moral dan etika. Jadi saran saya mundur adalah pilihan bijak demi untuk kebaikan Unsrat,” saran Deswerd.

(sbc/*)

Komentar